Penilaianyang dilakukan di perguruan tinggi menggunakan banyak sumber, seperti keaktifan mahasiswa, nilai tugas, nilai Ujian Tengah Semester (UTS) dan nilai Ujian Akhir Semester (UAS). Penilaian umumnya dilakukan dengan skala 0-4, dengan penggunaan kode nilai E, D, C, B, A. Beberapa kampus menggunakan pula nilai E, D, C, B-, B, B+, A-, dan A. Selanjutnya institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi. Dan jika memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Contoh Institut antara lain: Institut Teknologi Bandung, Institut Sepuluh November, dan Institut Kesenian Jakarta. perguruantinggi. 4. Peserta didik dapat menyusun rencana atau strategi agar sukses melanjtukan studi ke perguruan tinggi. G Sasaran Layanan Kelas 12 TKJ 1 H Materi Layanan 1. Alasan pentingnya studi lanjut ke perguruan tinggi 2. Faktor yang mempengaruhi studi lanjut ke perguruan tinggi 3. Strategi sukses melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 1 Dalam Pendidikan Tinggi Oleh Tim Edukasi Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak Materi Terbuka. 2. ii Diterbitkan oleh: Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 40-42, Jakarta 12190, Kotak Pos 124 Telepon (021) 52509, Faksimile (021) 5736088, Situs www.pajak.go.id, Layanan Informasi dan Mengenalkanpada peserta didik melalui layanan informasi klasikal dengan cara daring melalui zoom. Guru BK mengenalkan maeri melalui power poin yang di share di zoom dengan bahasan: a) memahami perguruan tinggi (pengertian dan dan jalur masuk perguruan tinggi); b) mengenalkan bentuk perguruan tinggi di Indonesia (akademi, politeknik, sekolah tinggi, universitas); dan c) mengenalkan nama RencanaProgram Layanan BK kelas XII di desain pembelajarana secara Daring. dengan tema Kiat sukses studi lanjut ke perguruan tinggi dengan metode Metode Kooperatif Learning "Think Pair and Share" lengkap dengan Materi dan Lembar Kerja Peserta Didik. Laporkan. p45KT3. 0% found this document useful 0 votes8 views7 pagesOriginal Title10. RPL DAN MATERI BK - KITA SUKSES DITERIMA DI PERGURUAN TINGGICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes8 views7 pagesRPL Dan Materi BK - Kita Sukses Diterima Di Perguruan TinggiOriginal Title10. RPL DAN MATERI BK - KITA SUKSES DITERIMA DI PERGURUAN TINGGIJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Oke, sekarang kamu sudah punya gambaran yang cukup jelas mengenai program studi yang sesuai dengan kepribadian, minat, dan kemampuanmu. Tapi, masih ada satu hal lain yang nggak kalah penting untuk kamu pertimbangkan. Yaitu… memilih kampus! Eksplorasi kampus sama pentingnya dengan ekspolasi minat, bakat, program studi dan profesi dalam merancang masa depan. Memilih kampus yang tepat, tuh, bukan perkara gampang, lho. Belum lagi kasak-kusuk cari info seputar kampus idamanmu yang mungkin aja ternyata nggak cuma satu. Butuh waktu yang nggak sebentar, tentunya. Apa Aja Jenis Pendidikan Tinggi dan Perguruan Tinggi di Indonesia? Sebelum membahas tentang jenis perguruan tinggi, kamu harus paham tentang jenis-jenis pendidikan tinggi dulu, gaes. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ternyata pendidikan tinggi di Indonesia diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu Pendidikan Akademik, Pendidikan Vokasi, dan Pendidikan Profesi/Spesialis. Pendidikan Akademik adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu. Pendidikan Akademik mencakup program pendidikan Sarjana S1, Magister atau Master S2 dan Doktor S3. Lulusan Pendidikan Akademik akan mendapat gelar Sarjana, diikuti dengan bidang keahliannya. Misalnya, Sarjana Ekonomi SE, Sarjana Hukum SH, dan sebagainya. Pendidikan Vokasi adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan keahlian terapan tertentu. Pendidikan Vokasi mencakup program pendidikan Diploma I D1, Diploma II D2, Diploma III D3 dan Diploma IV D4. Lulusan Pendidikan Vokasi akan mendapat gelar Vokasi, misalnya, Ahli Pratama Ahli Muda Ahli Madya dan sebagainya. Sedangkan Pendidikan Profesi/Spesialis adalah sistem pendidikan tinggi yang hanya dapat ditempuh setelah menyelesaikan program pendidikan Sarjana untuk dapat menguasai skill set spesifik yang dibutuhkan untuk menjajal profesi yang relevan. Lulusan Pendidikan Profesi/Spesialis akan mendapatkan Gelar Profesi yang sesuai dengan bidang pendidikan yang masing-masing ditempuh. Ada lagi, nih, pertanyaan yang paling sering “meneror” Youthmanual seputar perguruan tinggi Apa, sih, bedanya Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik dan Akademi? Akhirnya, nggak cuma galau nentuin program studi kuliah, tapi para calon mahasiswa baru juga ikutan puyeng mikirin perbedaan jenis perguruan tinggi satu sama lain. Nah, sekarang kamu udah tahu apa aja jenis pendidikan tinggi di Indonesia. Sekarang, yuk pelajari perbedaan masing-masing jenis perguruan tinggi yang ada di Indonesia! Universitas Universitas terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni. Jadi Universitas bisa menyelenggarakan dua jenis pendidikan tinggi nih, yaitu Pendidikan Akademik dan Pendidikan Vokasi. Universitas juga bisa menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai rumpun ilmu tanpa batas. Misalnya, rumpun ilmu agama syariah, ekonomi islam, ilmu penerangan agama Hindu, dan sebagainya, rumpun ilmu humaniora filsafat, sejarah, bahasa, dan sebagainya, rumpun ilmu sosial sosiologi, psikologi, ekonomi, dan sebagainya, rumpun ilmu alam ilmu angkasa, ilmu kebumian, kimia, dan sebagainya, rumpun ilmu formal komputer, matematika, statistika, dan sebagainya dan rumpun ilmu terapan pertanian, arsitektur dan perencanaan, bisnis, dan sebagainya. Jadi, bisa dibilang univeristas adalah perguruan tinggi yang menyediakan apa pun kebutuhan pendidikan tinggimu. Ihiy! Institut Institut terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Sama seperti Universitas, Institut bisa menyelenggarakan dua jenis pendidikan tinggi juga—Pendidikan Akademik dan Pendidikan Vokasi. Trus, apa, dong, bedanya dengan Universitas? Bedanya, fakultas-fakultas dalam sebuah institut berasal dari satu jenis keilmuan saja. Berbeda, dong, dengan universitas yang fakultas-fakultasnya berasal dari berbagai jenis keilmuan. Misalnya, Institut Teknologi Bandung ITB hanya fokus kepada rumpun ilmu alam, sehingga fakultas-fakultas di ITB hanyalah yang terkait dengan ilmu alam, seperti ilmu angkasa, ilmu kebumian, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu fisika, dan sebagainya. Sekolah Tinggi Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan Pendidikan Akademik dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Sama seperti Universitas dan Institut, Sekolah Tinggi bisa menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan Pendidikan Vokasi. Namun, berbeda dengan Universitas dan Institut, Sekolah Tinggi cuma terdiri dari satu fakultas yang terbagi ke dalam berbagai program studi. Misalnya, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi hanya menyediakan program studi-program studi dari Fakultas Komunikasi, seperti Hubungan Masyarakat, Penyiaran, Periklanan, dan sebagainya. Contoh Sekolah Tinggi di Indonesia adalah London School of Public Relation atau Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia. Politeknik Politeknik adalah sekolah tinggi yang hanya menyelenggarakan Pendidikan Vokasi. Jadi Politeknik nggak menyelenggarakan Pendidikan Akademik, gaes. Sesuai dengan jenis pendidikan tinggi yang ditawarkan, tujuan politeknik sendiri tentunya untuk mempersiapkan peserta didiknya untuk menjadi anggota masyarakat yang punya kemampuan profesional agar mampu menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi agar taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan umat manusia meningkat. Akademi Sama seperti Politeknik, Akademi adalah sekolah tinggi yang hanya menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni tertentu. Nah, beda antara Politeknik dan Akademi adalah, Politeknik bisa menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dari beberapa rumpun ilmu, sedangkan Akademi hanya bisa menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dari satu cabang ilmu saja. Misalnya, di Politeknik Negeri Jakarta PNJ tersedia program studi dalam rumpun ilmu rekayasa teknik elektro, teknik mesin, teknik kimia, dan sebagainya dan rumpun ilmu tata niaga akuntansi, bisnis, manajemen, dan sebagainya. Sementara Akademi Sekretari dan Manajemen Don Bosco hanya berisi program studi seputar Kesekretariatan dan Manajemen. Lalu, dalam hal pengelolaan, perguruan tinggi juga terbagi lagi menjadi 3, yaitu Perguruan Tinggi Negeri PTN, yaitu perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintahan, baik langsung berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional maupun di bawah departemen lain milik pemerintah. Perguruan Tinggi Swasta PTS, yaitu perguruan tinggi yang dimilliki dan dikelola oleh perorangan atau kelompok/yayasan tertentu. Perguruan Tinggi Kedinasan PTK, yaitu perguruan tinggi di bawah departemen selain Departemen Pendidikan Nasional, atau merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri yang memiliki ikatan dengan lembaga pemerintahan sebagai penyelenggara pendidikan. Wikiedukasi - Tulisan soal Materi BK Kelas 11 yang Harus Dipelajari Siswa bisa Anda baca di sini mencakup keseluruhan. Layanan Bimbingan Konseling memang sudah cukup akrab untuk didengar maupun diketahui oleh segenap warga sekolah. Baik yang masih di jenjang menengah pertama maupun menengah atas. Dimana salah satunya adalah materi BK kelas 11 yang akan membahas sejumlah tema menarik. Hingga siswa diharapkan bakal menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Biasanya guru yang akan mengajar materi BK akan melakukan persiapkan sejumlah hal. Dimana diantaranya seperti tema yang bakal dibahas sampai dengan standar kompetensi serta juga materi itu sendiri dalam garis besarnya. Kompetensi tersebut masih bisa dikembangkan lagu menjadi lebih detail jika diperlukan. Bagi yang penasaran langsung saja berikut pembahasan terkait daftar materinya Baca Cepat1 1. Materi Sholat Adalah Tiang Agama2 2. Materi Jujur3 3. Materi Cita-cita4 4. Materi Membina Keluarga5 5. Materi Tanggung Jawab6 6. Materi Sikap Hemat 1. Materi Sholat Adalah Tiang Agama Dalam materi ini terdapat standar kompetensi yang masih bisa dikembangkan berupa pemikiran mengenai kehidupan beragama. Sedangkan garis besar materi yang bakal diajarkan kepada siswa akan membahas mengenai pentingnya makna sholat dalam kehidupan. Di sini juga melibatkan yang namanya konselor seperti guru agama sebagai pendukung. 2. Materi Jujur Daftar materi BK lain yang bakal dipelajari oleh siswa kelas 11 adalah tentang sebuah kejujuran. Adapun standar kompetensi yang ada pada materi ini yaitu menghargai berbagai macam sumber norma yang ada. Serta menjadikannya sebagai rujukan ketika hendak melakukan pengambilan keputusan. Adapun isi materinya akan membahas tentang berbagai macam fenomena yang hadir yang berhubungan dengan sikap jujur. 3. Materi Cita-cita Dalam daftar materi BK kelas 11 yang bertema cita-cita ini didasarkan atas jenis kelamin yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Maka dari itu standar kompetensi yang ada berbunyi menghargai keragaman yang ada baik dari pihak laki-laki maupun perempuan. Pasalnya keduanya tidak lain adalah aset dalam melakukan kolaborasi serta keharmonisan dalam hidup. Selain itu juga terdapat standar kompetensi yang berupa melakukan kolaborasi dengan cara yang harmoni bersama lain jenis di berbagai macam peran. Untuk isi materi secara garis besarnya akan memuat tentang pemberian wawasan mengenai minat karir baik siswa laki-laki maupun perempuan. 4. Materi Membina Keluarga Isi dari standar kompetensi yang tertuang dalam materi ini mengenai mengekspresikan dalam mempelajari hal terkait pernikahan dari segi normanya. Isi materi yang akan dipelajari siswa akan membahas tentang sajian sekilas mengenai pembinaan rumah tangga serta persiapan awal sebelum melakukan pernikahan. 5. Materi Tanggung Jawab Ketika siswa berapa di jenjang kelas 11 juga akan mempelajari materi BK tentang tanggung jawab. Standar kompetensi yang ada di materi ini meliputi kesadaran akan nilai persahabatan serta juga interaktif sosial yang dilakukan bersama orang lain. Garis besar materi yang bakal dipelajari seperti pengembangan rasa tanggung jawab yang dimiliki siswa. Diharapkan nantinya mampu untuk menerima apa yang sudah terjadi. Baca juga Rangkuman Materi BK Kelas 10 yang Akan Diajarkan Kepada Siswa 6. Materi Sikap Hemat Bentuk standar kompetensi yang ada di materi ini adalah seperti menampilkan bentuk gaya hidup hemat, kemudian ulet, serta serius dan juga kompetitif. Untuk isi materi garis besarnya akan membahas tentang pentingnya mempunyai serta menerapkan sikap hemat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Dimana sesudah melakukan penghematan uang yang dimiliki bisa ditabungkan sebagai dana cadangan. Demikian pembahasan menjadi materi BK kelas 11 yang perlu dikuasai oleh siswa. Guru nantinya bakal mengajar beragam tema tersebut sebagai tambahan pengetahuan bagi siswa. Bahkan dalam menjalankan penyampaian materi tersebut dibutuhkan seorang konselor untuk sejumlah tema yang memang memerlukan. Dimana konselor tersebut bisa berupa guru agama maupun yang lain sesuai kebutuhan. Itulah pembahasan mengenai Materi BK Kelas 11 yang Harus Dipelajari Siswa yang bisa kita paparkan admin berharap Postingan tersebut dapat memberikan jawaban yang Anda butuhkan. Ilustrasi buku puisi. Foto Shutter StockBarangkali kita sudah telanjur rindu menebal menjadi harap untuk melihat kembali pemikir-pemikir hebat muslim yang turut menyumbangkan buah pikirannya dalam kancah khazanah pengetahuan setidaknya menjadi pelita gelap dalam "ketertinggalan" secara pengetahuan dunia Islam atau dunia 'barat' selama berpuluh-puluh tahun belakangan sejarah, amat kita saksikan bagaimana kegemilangan pengetahuan yang dihasilkan pemikir muslim dapat membentuk peradaban Islam yang maju dalam segala lini kehidupan. Dewasa ini, tak sedikit dari kita yang menjunjung nama Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Ghazali, Al-Khawarizmi dan lain semacamnya; tanda keperkasaan peradaban Islam dan sumbangasihnya terhadap dunia pengetahuan Indonesia modern sendiri, kita mengenal pemikir-pemikir keren yang karyanya banyak menginspirasi bagaimana tingkah laku muslim untuk kembali menghidupkan kegemilangan sejarah tersebut. Sebut saja Abdurrahman Wahid, pemikiran dan kebijakannya adalah ciri bagaimana sifat tasamuh, tawazun, taadul dan tawasuth tertanam, bahkan sejak dalam Nurcholis Madjid dengan gagasan Islam modernnya, pemikirannya kemudian banyak ditapaki jejaknya oleh orang-orang sesudahnya, Buya Syafii Maarif, Adian Husaini dan juga tak kalah pentingnya ialah Amien Rais dengan gagasan politiknya, meskipun dalam dunia politik praktis kita melihat ia hanya menjadi semacam "gelandangan" politik yang ternyata hari-hari ini kita menemui dialektika pemikiran Islam di banyak perguruan tinggi Islam telah mengalami banyak perubahan. Ada terjadi semacam kemandekan pemikiran dari tubuh calon-calon penerus pemikir terlihat begitu jelas ketika pada hari ini perguruan tinggi tidak lagi menghasilkan pemikir hebat dalam dunia Islam. Perguruan tinggi Islam dan juga yang lainnya telah disibukkan dengan proyek untuk mengembangkan manusia secara fisik menuju kebutuhan pasar hilirisasi dan melupakan hakikat pendidikan secara dinamika perguruan tinggi Islam sendiri misalnya, lebih difokuskan pada satu produk yang itu merupakan bentuk lain daripada pemenuhan kebutuhan pasar industri. Sedangkan, hakikat sesungguhnya pendidikan tinggi ialah berkaitan dengan tugas tri dharma perguruan tri dharma hendak menciptakan bangsa yang cerdas, bangsa yang sempurna dan generasi ulul albab. Atau mereka yang haus akan ilmu, dengan senantiasa berzikir kepada Tuhan Yang Maha-esa sebagai urat tunggang Pancasila. Dan ini hanya akan diperoleh saat mahasiswanya menemui pembelajaran yang tidak hanya ditujukan untuk menjadi, mohon maaf "kacung-kacung" birokrat dan pegawai perusahaan industri. Dalam kajian tentang Renaissance ialah manusia heran kemudian apabila di zaman keemasan Islam dulu misalnya, banyak para ilmuwan muslim yang menguasai banyak disiplin ilmu, Al-Ghazali selain dikenal sebagai filsuf juga ahli dalam ilmu hadis atau ketika era kebangkitan intelektual barat, Rene Descartes selain dikenal sebagai filsuf juga ahli dalam ilmu fisika, matematika dan lain Azra mengatakan bahwa pada hari ini banyak kalangan akademisi yang bergelut di dalam perguruan tinggi tidak dapat dikatakan sebagai kaum intelektual melainkan hanya sebagai kaum intelegensi dan intelektual memiliki damarkasi konsep yang amat jelas, bahwa intelegensi hanya berfokus pada pekerjaan mereka tanpa memikirkan sesuatu diluar kesibukan mereka. Sedangkan, seorang intelektual ialah mereka yang banyak memikirkan kemajuan orang banyak, melawan penindasan dalam segala bentuk memang yang ditemui adalah seperti itu, hilirisasi pendidikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pasar mengakibatkan kepada lahirnya seorang intelegensi bukan intelektual. Sedangkan, orang-orang intelektual ialah apa yang disebut Ali Syariati sebagai rausyan fikr atau orang-orang yang heran apabila hari-hari ini sulit, setidaknya di Indonesia kita menemukan kembali orang-orang semacam Buya Syafii, Cak Nur, Gus Dur, Kuntowijoyo, Jalaludin Rakhmat, Rasjidi, Dawam Raharjo, Harun Nasution dan sebagainya yang kesemuanya ini adalah wujud dari intelektual Islam yang dilahirkan dari rahim perguruan tinggi yang otentik di mana ilmu dilahirkan untuk ilmu, bukan sebagai anak buangan untuk dikerjakan menjadi budak-budak ialah, pemikiran-pemikiran sebagai bentuk konkret dari para pemikir intelektual muslim itu telah menjadi dasar pijak sebagai respons atas dinamika global, persoalan sosial dalam segala lini kehidupan sosial, politik, ekonomi bangsa dan dunia Islam khususnya untuk perbaikan ke masa hadapan yang lebih Buya Syafii bahkan mengatakan seharusnya manusia menjadi rumah kearifan bagi sesamanya, dan guna membentuk manusia yang arif tersebut perguruan tinggilah yang memiliki peranan paling penting dan menentukannya. Seyogyanya perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi Islam dalam hal ini mampu untuk mendekontruksi pola metode pembalajaran yang ada, seraya itu ditambah pula dengan penanaman identitas sebagai muslim yang kamil untuk kemudian terbentuklah generasi ulul albab sebagaimana yang ini, jamak ditemui dalam perguruan tinggi Islam, materi pembelajaran hanya menyampaikan bagaimana mahasiswa mampu untuk menguasai soft-skill sesuai dengan jurusannya sendiri-sendiri. Kedua, perguruan tinggi hanya menjadi agen distribusi pekerja dengan janji-janji dan iming-iming jika berkuliah di sini maka akan cepat mendapatkan pekerjaan. Selanjutnya, perguruan tinggi Islam maupun umum hanya dijadikan alat relasi kuasa dengan berbagai wacana yang ada, yang tentunya hal ini ditujukan untuk melanggeng status quo yang penumbuhan kesadaran secara kolektif khususnya pada kalangan umat Islam untuk kembali benar-benar mendidik dan didik ke dalam sebuah ajaran yang otentik sehingga menjadi manusia yang benar-benar sempurna dengan semangat haus akan ilmu yang senantiasa berzikir kepada Tuhan Yang itu, guna menciptakan kembali pemikir Islam sebagaimana zaman dulu pernah dilakukan, ialah dengan tidak hanya konsen pada satu keilmuannya saja, melainkan mampu menjadi sosok pemikir yang harus dan pasti hadir di tengah masyarakat, Jalal menamainya dengan ekspansi ilmu terakhir, tentunya perlu agar perguruan tinggi merevisi cara mendidik agar tidak terfokus pada pengisian secara kognitif, bahwa ditekankan pula suatu urgensi paling fundamental tentang manusia yang memiliki tugas sebagai khalifah untuk membumikan ajaran Allah SWT di bumi-Nya secara melakukan hal-hal ini, secara pribadi saya memiliki keyakinan akan tumbuh dan lahirlah pemikir-pemikir hebat kembali di dalam tubuh umat Islam, terutamanya kalangan mahasiswa dan pelajar muslim Indonesia.

materi bk mengenal perguruan tinggi